Sebenarnya saya sendiri pun gak
tau kenapa hati ini tetap memaksakan kehendak hati orang lain agar tetap
bersama saya.. begitu egois jujur saya ucapkan.. saya tau dan sangat merasakan
bahwa hati dia bukan untuk saya lagi melainkan untuk wanita lain yang lebih
sempurna di banding saya.. namun entah mengapa hati ini tidak bisa terima
kenyataan itu. “Mencintai tanpa di cintai” itu yang saya rasakan saat ini
setelah hubungan saya dengan yang sebelumnya selesai.. “mengasihi tanpa
diberikan imbalan apapun” itu yang saya rasakan juga setelah perhatian yang
saya berikan tidak mendapatkan respon apapun dari dia.
Kebanyakan orang telah berkata
dengan jawaban yang serupa tapi tak sama, bahwa pada intinya saya harus
meninggalkan dia yang kini sudah tidak peduli lagi dengan saya dan mencoba
untuk membuka hati untuk yang baru yang lebih baik dari dia.. namun apadaya,
hati ini menolak untuk membuka hati buat yang lain.. hanya untuk sekedar mengenal
mungkin iya, namun untuk menjalin suatu hubungan yang lebih serius saya rasa
tidak.. hati ini masih terpaku pada dirinya yang telah memilih orang lain dan
melupakan saya perlahan lahan. Sakit, namun itu juga yang dia rasakan dulu saat
saya menghianatinya..
Mereka bisa semudah apapun
berbicara namun tidak sebanding dengan apa yang mereka harus lakukan.. sudah
ada beberapa pria yang mendekati saya dan bilang sayang dengan saya, namun apa
daya kalau hati ini masih tetap kekeh pada dirinya yang sudah tidak ada rasa
lagi dengan saya.. mereka yang mendekati saya dan memberikan perhatian lebih
dari apa yang dia kasih tetap saja tidak bisa membuka hati untuk yang lain..
betapa batu nya hati ini, atau mungkin hati ini sudah mulai lelah untuk memilih
yang lain??
Ya Allah, tolong saya untuk
menjawab semua pertanyaan besar dalam hati ini ya Allah.. “Apakah Dia pantas
untuk menjadi kekasihku? Apakah Dia pantas untuk menjadi calon suamiku? Apakah
Dia pantas menjadi pendamping hidupku? Apakah Dia pantas menjadi bagian dari
keluargaku? Apakah Dia pantas menjadi ayah bagi anak-anakku? Apakah Dia pantas
menjadi menantu bagi Ibuku? Apakah Dia pantas menjadi imamku?” Tolong jawab
semua pertanyaan ini, ya Allah..
Ntah apa yang membuat hati ini
bertahan disaat hati Dia yang tak sanggup lagi bertahan untuk hatiku ini… saya
tidak pernah memiliki alasan yang kuat saat Dia bertanya “apa yang buat kamu
memilih aku? Apa yang membuat kamu bertahan dengan cinta yang tidak lagi utuh?
Apa yang membuat kamu bertahan di tengah rasa sakit hati yang aku rasakan karna
kamu? Apa? Apa? Apa???”
Saya tidak pernah punya alasan
apapun.. saya mencintai dia tulus tanpa memandang siapa dia, seberapa kaya dia,
dan seberapa tampan dia.. bila mana daya punya alasan untuk semua itu, berarti
saya mencintai dia karna sebuah alasan bukan karna ketulusan…..
Saya merasakan keberuntungan dan
kebahagian dalam diri saya bisa mengenal dia, mencintai dia, menyayangi dia,
dan dekat dengan dia. Merasakan apa yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya.. Mungkin ini semua karna saya tidak pernah merasakan figure seorang ayah.. saya
hanya mengenal bahwa laki laki itu adalah ayah saya, tapi secara keseluruhan saya
tidak pernah mengetahui sedikitpun seperti apa ayah saya, sesayang apa ayah
saya terhadap saya, dan bagaimana cara ayah saya mendidik seorang anak.
Memiliki kamu adalah suatu
karunia yang bisa membuat semangat hidup ini ada selain aku semangat karna
Ibuku.. aku yakin kamu bisa dan mampu mendampingi dan menerima aku dengan semua
kekurangan dan apa adanya diri ini..
Mungkin sekarang kebahagiaan
belum berpihak pada hati ini namun aku yakin suatu hari kebahagiaan itu akan
datang tapi ntah kapan datangnya :’)
Bismillah, ikhtiar, tawakal,
berdoa dan berusaha InsyaAllah semua didengar, dikabulkan dan dimudahkan oleh
Allah atas semua doa yang aku minta
Aku
percaya, Allah akan memberikan jalan yang terbaik untuk hubungan kita. Amin
Ekandari
Jakarta, Nov'14
No comments:
Post a Comment